
Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.- Perjuangan untuk membebaskan Fatma binti Ahmad Asum dari hukuman pancung belum berakhir, setelah beberapa waktu lalu beberapa elemen masyarakat bersatu padu meneriakkan pembebasan Fatma, kini Sarikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Masyarakat dan Mahasiswa yang berada di Jakarta juga melakukan hal yang sama, yakni membentuk tim advokasi khusus Fatma.
Dikatakan Nisma Abdullah, kepada Sumbawaews.com melalui via celuler, Rabu (29/8/2012), SBMI telah membentuk tim advokasi khusus Fatma, yang bertujuan untuk membebaskan Fatma dari hukuman pancung dan hukuman lainnya.
“Tim tersebut dibawah koordinator Ramches D Aruan,” katanya.
Bukan hanya itu sambung Nisma Abdullah, beberapa element masyarakat dan mahasiswa di Jakarta juga membentuk aliansi tolak hukuman mati, dan aliansi tersebut dibawah kordinirnya.
“Kami disini akan berjuang mati- matian untuk membebaskan Fatma, agar Fatma terbebas dari vonis hukuman mati,” cetusnya.
Selain itu terdapat juga 43 warga buruh migrant Indonesia yang terancam hukuman pancung sama seperti Fatma dan beberapa diantaranya mereka merupakan penduduk , Majalengka, Madura, Karawang, SukaBumi, Kalimantan.
Lanjut Nisma Abdullah, SBMI NTB telah mengambil sikap dengan mendatangi Disnaker NTB dan DPRD NTB, untuk segera melakukan upaya penyelamatan buruh migra yang terancam hukuman mati.
“Kami juga menuntut tanggung jawab penghargaan yang diberikan Presiden kepada Gubernur NTB Zainul Majdi, sebagai Gubernur yang sangat melindungi TKI asal NTB,” pungkas NIsma Abdullah.
Lebih jauh, SBMI saat ini sedang menunggu kedatangan keluarga Fatma dari Sumbawa yang menurut koordinasi anta SBMI pusat dan SBMI Sumbawa, keluarga Fatma akan berangkat ke Jakarta, Kamis tanggal 30 bulan ini juga. (Ismu)
Tidak ada komentar: