Aksiku

Perjuangan

My Family

Pendidikan

Buruh Migran

Perjalanan

Galery Video

» » Buruh Migran: Pemerintah gagal lindungi TKI

Buruh Migran: Pemerintah gagal lindungi TKI

Reporter : Eko Prasetya
0

Masyarakat Indonesia dikejutkan oleh berita soal tiga buruh migran Indonesia yang ditembak mati di Malaysia. Mereka ditembak polisi Diraja Malaysia dengan dalih melakukan perampokan yang belum tentu kebenarannya.

Pemerintah harus mengusut tuntas kasus ini. Apalagi kekerasan yang menimpa TKI di luar negeri ini bukan yang pertama kali.

"Sebenarnya kejadian ini tidak perlu terjadi apabila pemerintah memiliki komitmen yang kuat melindungi buruh migran Indonesia," ujar ketua Serikat Buruh Migran Indonesia, Nisma Abdullah saat jumpa pers di Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Rabu (25/4).

Nisma menambahkan, pihaknya akan menggelar aksi secara serentak di 13 provinsi pada tanggal 28 April 2012 nanti. "Kami menuntut pemerintah melakukan tindakan tegas dan nyata," ucapnya.

Dia juga mengatakan, akan meyakinkan keluarga korban untuk meminta autopsi ulang karena banyak kejanggalan yang terjadi.


"Teman kami yang sekarang berada di tengah-tengah keluarga korban mendapatkan fakta terdapat bekas jahitan di wajah dan badan sehingga ada dugaan telah diambil organ yang penting,"tutupnya.


Sebelumnya tiga TKI masing-masing bernama Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Noon (28), ketiganya berasal Desa Pancor Kopong Pringgasela Selatan dan Pengadangan, Lombok Timur. Diduga mereka ditembak oleh kepolisian Malaysia, kemudian beberapa organ tubuhnya diambil dan dijual.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.