Aksiku

Perjuangan

My Family

Pendidikan

Buruh Migran

Perjalanan

Galery Video

» » Bangkit dari kebodohan Hati Nurani


Pembaca yang budiman, Menyemangati 100 tahun kebangkitan Indonesia,pada edisi kali ini, Suarasiswa mencoba memulung realitas pemikiran yang terserak tentang makna dari sebuah kebangkitan.

Dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini, banyak sekali momen-momen sejarah yang telah kita peringati seperti peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS),Peringatan Seabad Kebangkitan Nasional

(HARKITNAS),sebagai anak bangsa yang pintar berterima kasih kepada pendahulunya, apakah yang telah dapat kita maknai dari semua peringatan itu ? ataukah hanya seremonial belaka ? Mari kita bertanya kepada hati nurani dan pemikiran yang jernih,sementara usia Merah Putih sudah semakin renta namun bangsa pertiwi ini rasanya semakin jauh dari cita-cita,begitu banyak hal-hal yang tidak wajar terjadi didepan mata kita disegala ruang dan waktu tempat bergulirnya Usia bangsa yang tercinta ini.

Tak ayal dunia pendidikan,Dunia tempat kita saat ini sedang mengukir cita-cita ikut terkoyak-koyak.Lihatlah perilaku yang dipertontonkan oleh pelajar dan Mahasiswa kita,Harrasmen Seksual,Narkoba,Anarkisme antar kelompok,dan lain-lain perilaku yang tidak lagi mencerminkan diri sebagai masyarakat terdidik.Ada apa dengan Pelajar dan Mahasiswa kita,mereka tidak ubahnya seperti preman jalanan sampai mengganggu ketenteraman orang lain.Inikah cermin Generasi masa Depan? Dalam hal ini siapakah yang pantas disalahkan? Sekolah dan Guru?

Jawaban diatas kedengarannya sudah klasik dan membosankan.Mari kita kembali kepada diri masing-masing.Sadarlah bahwa Generasi kita saat ini sedang dijangkiti oleh penyakit “Sich Community”,mereka telah menjadi bagian dari masyarakat yang sedang sakit lantaran terhimpit oleh derasnya arus kehidupan Global,ditambah lagi begitu banyak pertengkaran untuk memperebutkan sebuah kepentingan dinegeri yang tercinta ini,yang celaka adalah yang tidak tahu apa-apa. Bodoh atau dibodohi ?

Suarasiswa,ibarat suara dari dalam tempurung kelapa,tak didengar oleh telinga hati nurani yang tuli dengan bahasa kami,tak terbaca oleh mata nurani yang buta akan makna aksara cita-cita kami.Namun kami akan terus merangkai mimpi,merajut masa depan meski dengan teori-teori sederhana ,mengerti tentang hitam dan putih karena dunia kami adalah dunia Edukasi yang tak mengenal Eksploitasi kecuali Eksplorasi.

Pembaca Budiman yang terhormat, lepas dari itu semua,kami ingin bercermin dari realitas yang kami pulung yang terserak disekitar kami,bagi kami makna dari sebuah kebangkitan adalah Berubah kearah yang lebih baik (Minazzulumaati ilannur),sedangkan Kebodohan bukanlah buta aksara atau buta angka tetapi Dangkal intelektual dan Miskin Moral,hanya mereka yang cerdas Hati Nuraninya yang mampu bangkit dari kebodohan ini. (Redaksi)


Nisma Abdullah berkata: 




Mari kita bangkitkan hati nurani kita untuk memerangi kedangkalan intektual dan kemiskinan moral kita dengan NIAT BALONG …..terkhusus untuk daerah kita tercinta

Sumbawa……karena di zaman yang sudah begitu maju …ternyata masih banyak saudara kita yang masih buta aksara dan buta angka yang dengan otomatis mendangkalkan intelektual dan memiskinkan moral karena himpitan kebutaanya….

Cobalah lihat saudara kita di kec.Utan desa Sebedo apakah benar angka buta aksara cukup banyak di sana, sehingga menimbulkan tanya….di hati saya …bagaimana mungkin di Kecamatan yang melahirkan banyak orang pintar…politisi handal yang mempunyai karir cemerlang di semua tingkatan …masih ada sauadara2nya yang buta aksara yang melahirkan kebodohan untuk di bodohin…..?

Semoga dengan semangat kebangkitan Nasional…..akan membuat kita siap mengimplementasikan makna PERUBAHAN KEARAH YANG LEBIH BAIK



ihinsolihin berkata: 




heheeee itulah fatamorgana birokrasi yang bercampur dengan baju politik mbak nis….apalagi kalo musim salju pemilu tiba banyak kelompok yang menjajakan kacang goreng…ngga apa kita menjadi pahlawan kesiangan yang membangkitkan anak negeri dari kebodohan hari nurani….mutiara tetap akan bersinar meski didalam lumpur….heheeee selamat berjuang….

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.