Aksiku

Perjuangan

My Family

Pendidikan

Buruh Migran

Perjalanan

Galery Video

» »Unlabelled » Periiih ku sebagai ibu

Aku ingin menjadi sepi yang bersemayam di kedalaman hati milikku sendiri
Hening hati ini, terkatub goresan hujaman sembilu
Separuh nafas bernuansa hati hadir dimalam sunyi membuatku terbangun dari bayang duka yang terus bertamu dikepalaku.
Pada petang, yang tetap setia menyapa, mengapa kasih masih tertahan pada rasa yang sakit.
Untuk kelam ini dan selanjutnya, kasih dan sakit masih belum ingin bersekutu, hati dipaksa untuk berbesar sabar lagi... tak mampu.
Airmata kutahan hadir menyapaku, ketika pena menggoreskan sajak tentang sakit.
Sesekali ingin rasanya memadamkan api amarah di hati yang terhina. Agar ada terang rasaku saat kuingat aku.ibu mereka.
Walau kepongahan mereka adalah pelanggan setia, mendera nuraniku
Wajah mereka anakku muncul dari dasar jurang luka yang berulang, yang pernah bangunkan rasa yang disebut cinta kasih seorang Ibu..
Rasa ini tersesat,kepeluk sunyi sebatas angan, segaris larik bait puisi; di sudut mata aku buta, pada cinta sebagai Ibu yang membuai.
Cinta kasih itu nerakaku, ku bawa berlalu menjauh membawa
kunci rumahku, hingga tak kuingin mereka dapat masuk menghujam kembali lukaku..
Lara ini, hadirkan hujan air mata kesedihan bersama ratapan langit karna ketulusan yang tersia-siakan.
Bantu aku untuk membenci waktu, karena ingatan tentang penghinaan hadirkan sesal yang berkepanjangan .
Perkara perihnya luka, do'a terurai meminta Tuhan menyembuhkan goresan sembilu cinta Ibu yang disayat anak2nya... hadirkan puisi dimana hanya ada tangisan pilu yang melingkari angka angka arloji.
Bak alunan melodi yang lebih dari merdu celoteh gugatan sang anak. kita adalah lagu-lagu yang tak seirama yang kita nyanyikan pada kesempatan berbeda. mengasuh kasih meretas dukaku kemudian membasuh menyiram habis kesedihan. biarlah airmata ini menuliskan kisahku sebagai ibu ketika cerca terus menyapaku.
Puisi yang merintih perih sebab kepongahan cukup jadi belati pada tubuh puisi duka ibu sepertiku adalah duka yang paling menyesakkan dada.
Di tangan Tuhan cinta berluka ini kuserahkan.....

Seroja terus melukai
2015

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.