Aksiku

Perjuangan

My Family

Pendidikan

Buruh Migran

Perjalanan

Galery Video

» » SBMI Siap Turun ke Jalan Menuntut Ketegasan Pemerintah


                                                  Monday 12 Nov 2012 01:35:29
Logo SBMI.(Foto: Ist)

JAKARTA, Berita HUKUM - TKW berinisial S (25) yang menjadi korban pemerkosaan tiga oknum anggota Kepolisian Diraja Malaysia, seperti diberitakan New Straits Times, Sabtu (10/11), menuai kecaman dari berbagai pihak, khususnya rakyat Indonesia. Pemerkosaan TKW asal Indonesia tersebut berawal ketika TKW itu sedang bepergian dengan kendaraan di Prai, Penang, Malaysia dan kendaraan yang.ditumpanginya kemudian tiba-tiba dihentikan oleh dua anggota polisi diraja Malaysia.

S mengaku disekap di salah satu ruangan, lalu ia digiring ke ruang lainnya. Di situ ia dipaksa melayani nafsu bejat ketiga polisi. Polisi yang pertama kali melakukan pemerkosaan hinanya meminta korban melakukan oral seks. Dua polisi kemudian membawa korban ke Taman Impian di Alma dan melepaskannya di sana.

Sekitar pukul 03.00 waktu setempat, yakni satu jam setelah ditinggalkan di Taman Impian, S melaporkan kejadian bejat yang menimpanya ke kantor polisi setempat. Mendapat laporan tersebut, petugas kepolisian kemudian mengantar korban ke RS Seberang Jaya untuk menjalani pemeriksaan medis.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nisma Abdullah pada wartawan BeritaHUKUM.com mengatakan, “Ini sudah kesekian kali, polisi diraja Malaysia melakukan kekejian terhadap buruh migran Indonesia. Pemerintah harus segera berani mengambil sikap tegas saat ini, putuskan sementara hubungan diplomatik dengan Malaysia. Kami sebagai rakyat Indonesia merasa dan akan ada aksi massa turun ke jalan.” Minggu (11/11). (bhc/mdb). 


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.