Aksiku

Perjuangan

My Family

Pendidikan

Buruh Migran

Perjalanan

Galery Video

» » Mantan TKW Minta Polisikan Mafia Pasport



Sumbawa Besar, Sumbawanew.com.- Maraknya masyarakat yang membicarakan kaitan bantuan pemerintah untuk mantan tenaga kerja indonesia (TKI) senilai jutaan rupiah membuat sejumlah mantan TKI kasak-kusuk mengumpulkan pasport yang dimilikinya.
 
Namun, harapan sejumlah mantan TKI terhadap khabar burung tersebut kandas dijalan setelah setelah ketua umum serikat buruh migran Indonesia (SBMI) Nisma Abdullah melalui grup jejaring sosial pisak putih samawa (PPS) menyatakan isu tersebut tidak benar.
 


Menurut Nisma sapaan akrabya, saat dikonfirmasi melalui via celuler, kepada media ini, Rabu (7/12), dirinya ssendiri beberapa bulan lalu diminta langsung oleh Depsos untuk mengumpulkan data atau pasport mantan TKI.
 
”Sampai sekarang kejelasan dana tersebut tidak ada, ” cetus Nisma.
 
Sambung srikandi kelahiran Sumbawa tersebut, isu seperti itu bukan hanya menyebar di Sumbawa melainkan di kota besar seperti Jakarta, Surabya dan bogor.
 
”Sekarang lagi marak mafia pasport,” tegas Nisma
 
Sementara itu, Darmi (28), mantan TKW di hongkong asal senampar moyo utara,  kepada media ini, menyatakan, dirinya dan beberapa temannya sudah mengumpulkan pasport yang dimilikinya. 
 
”Kami saat ini mencari dinas mana mengumpulkan pasport,” cetusnya.
 
Lanjut Darmi, jika benar seperti yang dikatakan ketua umum SBMI, kami meminta kepada dinas terkait untuk mempolisikan mafia pasport karena itu merupakan penipuan bagi kami yang dikatakan oleh pemerintah pahlawan devisa.
 
Dia berharap, kepada oknum tersebut untuk tidak mencari keuntungan dengan memperalat mantan TKI.
 
”Kami sudah susah malah dibikin susah dengan mengatasnakan dinas pemerintah.(SN07) 
 

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.