Ketika kau kembali menyapaku waktu itu,
kukira saat itu asa kita kan terjaga, kita akan saling menjaga dan tetap saling percaya,
Hari demi hari yang kita lalui dengan penuh rona bahagia oleh canda tawa lepas kita, seakan kita tak mungkin terpisah lagi.
Kau tutupi apa yang sedang terjadi padamu,
Kau buatku buta,tuli dan bisu..
Hingga akhirnya .. tanpa beban kau sampaikan padaku bahwa dia telah menjadi orang pilihanmu,
Begitu mendadak bagiku kabar itu.. hingga menyesakkan dada..lunglai rasanya...berat menahan tumpahan air yg mendesak turun dari pelupuk mata..
Aku harus terima, aku harus rela dan harus mendo'akan bahagiamu bersamanya..
Satu yg harus kau ingat...demi Allah aku bangga padamu karena kau telah memilih dia yang aku yakin berat bagimu untuk menjadi pemimpinnya oleh kenyataan orientasinya sebelum ini bukanlah sejenis dirimu..
Semoga masa lalunya benar2 terkubur bersama pilihannya untuk hidup bersamamu yang
Selamat menempuh hidup bau ... kasih yang pernah ada kan tetap ada..
Tidak ada komentar: