Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mencatat sampai dengan Oktober 2011 ini terdapat lima tenaga kerja Indonesia (TKI) terancam hukuman pancung di Arab Saudi.
Data tersebut berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh SBMI bekerja sama dengan Satgas TKI. Ketua Umum SBMI Nisma Abdullah mengatakan, kelima orang TKI tersebut tersandung dalam kasus pembunuhan. ”Kami membentuk tim khusus untuk hukuman mati.Tim melakukan investigasi dengan Satgas TKI. Dari Satgas TKI mendapatkan data bahwa ada lima TKI dalam posisi kritis,” kata Nisma di kediaman orang tua Tuti Trusilawati di RT 01/01, Blok Manis,Desa Cikeusik,Kecamatan Sukahaji,Kabupaten Majalengka, kemarin.
Nisma terus mendorong pemerintah melakukan tindakan khusus terhadap lima orang TKI yang terancam pancung itu. ”Khususnya Tuti. Karena Tuti pada 7 Oktober kemarin itu sudah akan dipancung dan ini mendapat respons dari pemerintah, sehingga Tuti tidak jadi dipancung,”jelas dia. Warjuki, ayah Tuti, menaruh harapan besar kepada pemerintah untuk dapat menolong Tuti dari hukuman pancung.
Namun demikian, Warjuki mengaku dirinya pasrah jika Tuti sampai divonis pancung. ”Sebagai orang tua, saya tetap berharap Tuti bisa pulang dengan selamat, bisa berkumpul lagi dengan keluarga. Tapi kalau sampai Tuti menjalani hukuman itu,mungkin itu sudah takdir keluarga kami,” kata Warjuki,lirih. (Seputar Indonesia JAbar)
Tidak ada komentar: