Testimoni dua Mantan Buruh Migran yang pulang dari luar Negeri tanpa membawa pulang sebagian gaji hasil kerjanya 4 Tahun dan 3 Tahun di Kuwait, keduanya dipulangkan melalui kepolisian setempat dengan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Pasport)
Kedua mantan BMI ini beberapa bulan di kedutaan menunggu upaya Pemerintah menyelesaikan hak2 mereka, namun sayang harapan mereka sia2.
Salah satu dari BMI ini ketika di KBRI justru di pekerjakan di KBRI sebagai resepsionis dengan gaji 60 KD (Sama dengan gaji PRT 50-60 KD)
Selain itu keduanya mengaku di usir oknum pejabat dari KBRI dengan alasan bahwa KBRI akan kedatangan Tamu pejabat dari Indonesia, mereka tidak mau pejabat dari Indonesia melihat ada BMI di penampungan KBRI sehingga akan menilai kinerja KBRI Kuwait itu Buruk.selama mereka di dalam tahanan kepolisian tidak pernah pihak KBRI datang menjenguk mereka di tahanan, beda dengan tahanan dari negara lain yg beberapa kali pihak Kedutaan mereka menjenguk warganya dalam tahanan
Bahkan menurut pengakuan mereka ada kawan mereka BMI yang kabur ke KBRI di usir oleh oknum pejabat KBRI dengan mengatakan jika kamu mau kabur jangan datang ke KBRI silahkan kabur kemana saja asal jangan ke sini, KBRI bukan penampungan.
Perilaku dan sikap oknum di beberapa KBRI dan KJRI yg tidak manusiawi ini sering terdengar dari mulut kemulut, bahkan ada juga yang menyampaikannya lewat jejaring sosial seperti Facebook, namun hal ini seakan tak menjadikan DEPARTEMEN LUAR NEGERI melakukan evaluasi terhadap para oknum staff KBRI/KJRI dalam memberikan pelayanan perlindungan warganegara. tidak tahu atau pura2 tidak tahukah pejabat kementerian Luar Negeri akan semua ini ?
Yang sangat penting lagi di sampaikan oleh mereka bahwa pihak KBRI telah salah memilih dan menggaji 4000 KD (Rp.120.juta/bulan) Lowyer (Pengacara). sebab Pengacara ini punya perangai yang tidak terpuji, sering merayu BMI yg wajahnya lumayan cantik sehingga ketika dalam tugas pendampingan/pembelaan yang lain merasa diabaikan.
Kedua BMI ini dan 13 orang yg bersama dln satu penjara dan pulang bersama sama tidak tahu apakah kasus gaji mereka yg ditangani pengacara warga negara Kuwait itu bisa berhasil dimenangkan atau tidak mengingat mereka masih di Kuwait saja mereka tak punya harapan apa2 pada penagacara genit itu tentang gaji hasil keringat darah mereka.
Testimoni ini disampaikan pada aksi tolak Hukuman Mati bagi Satinah di Taman Ismail Marzuki yang dilakukan SBMI (Serikat Buruh migran Indonesia ) dan elemen Rakyat Indonesia Menggugat
tanggal 13 Desember 2012
Maaf, jika boleh tahu kejadian perkara ini (2 BMI di KBRI Kuwait) kapan ya?
BalasHapusKalau melihat postingannya tertanggal 15/12/2012 setelah aksi penolakan hukuman mati pada tanggal 13/12/2012.
Mungkin kita yang lagi di Kuwait bisa cross-check hal ini langsung dengan rekan2 di KBRI Kuwait.
Terima kasih.
Rekan perantauan di Kuwait.
Nisma Abdullah
BalasHapusBaru saja dapat SMS dari Kawan BMI di selter KBRI Kuwait sbb : Asalam...maaf bu kami mengganggu, bu kami adalah tkw dr kuwait kami udah bkrja beberapa thn tp kami tdk mndapatkan gaji kami, dan kami kabur dr rmh mjkan ke KBRI. kami menunggu beberapa bln ke KBRI tp mjkan blm jg dtang mmnuhi panggilan dan kemudian dr phak KBRI mnyuruh kita pulang dngan paksa krn alasan mjkan gak mau byar dan phk KBRI pun mnuntut mrk melalui mahkamah dan yg lbh km sayangkan knp kita dipulangkan dr KBRI dengan paksa dan jg denganTANGAN KOSONG sdangkan kt dtng ke KBRI tuk meminta tlng. Bu kt bkrja dngan sia2 siang dan malam.thanks bu (Tulisan ini sesuai isi SMS)......
Suka · · Berhenti Mengikuti Kiriman · Bagikan · 8 November 2012 pukul 17:01
(Tgl 8 November 2012 sy terima sms dr mereka dan Ini adalah postingan pertama sy di Grup DPP SBMI ketika sy terima SMS laporan dari mereka (TKW di Kuwait) dan saat itu mereka masih di selter KBRI )
Dan sayang sekali anda koment tanpa berani menampilkan diri anda.... namun demikian buat sy tak menjadi masalah.... dan silahkan di cek krn laporan ini juga sudah masuk ke DEPLU....
BalasHapus