Bismillahirrohmanirrohim..
Assalam'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
Ya
Ikhwani Abdullah... laukan ta'arifin li syahiyah ala kulli massakil
dakhel baladi... wallahil adzim ...anta may soddiq... bahwa sesungguhnya
di sudut2 kota negeri kami ini, begitu banyak perempuan dan anak2 tak
berbaju kedinginan sakit dan mati ditanah yg subur ini, jika saja kau
tahu ya Akhui berapa Ibu2 yg mengandung dan melahirkan di pinggir jalan
di bawah jembatan di rumah2 kumuh krn kemiskinan yg merenggut dayanya
menebus mahalnya rumah sakit. Salam hangat kami ya akhwani Abdullah,
begitu indah rangkuman lukisanmu, begitu makmur kau gambarkan kehidupan
di negeri kami, begitu damainya kau bayangkan situasi dalam negeri
kami... yaa Akhui...andai saja kau tahu.. bahwa kami sedang dalam
peperangan, perang melawan saudara sendiri, perang melawan ketidak
adilan penguasa sendiri, dan perang berebut nasi pengisi perut kami..
maka ASTAQFIRULLAH akan berhambur dari lisanmu.. karena tak percaya akan
semua yg terjadi di BUMI kami, Bumi yg GEMAH RIPAH LOH JINAWI.. Ya
Akhui...andai juga kau mengetahui..berapa puluh ribu sudah saudara2 kami
yg RAKYAT negeri ini...di ekspor keluar negeri untuk mengais devisa
dengan mempertaruhkan nyawa di ujung pedang algojo, diujung moncong
senjata polisi, di rajam sadis oleh majikan, di perkosa di cabik2 harkat
dan martabatnya hingga vaginanya tak lagi berbentuk, hanya demi
memenuhi janji pengabdian penguasa kepada kapitalisme.. maka kau akan
menundukkan kepala belasungkawa, Akhui Abdullah.. akhwani lil Muslimin
... pengajian yg kau lihat, jama'ah haji yg kau temui sejatinya belum
menggambarkan kebajikan akhlak budi pekerti kami pada sesama saudara
kami sebumi dan setanah air... karena tidak sedikit pengajian yg di
ikuti hanya sekedar membangun citra kemunafikan, dan tak sedikit pula yg
berangkat ibadah haji dengan uang darah rakyat yg di peras hingga
kering kerontang dan benar katamu banyak anak kekurangan gizi
karenanya... Ya syayyid Abdullah... hanya segelintir dari kami yg
merasakan bahwa perih hati kami, duka hati kami, berontak hati
kami...ingin rasanya kami berperang mengangkat senjata, bambu runcing
dan arit.. tapi apakah iya.... musuh kami bukan orang lain, musuh kami
tak berjasad, musuh kami adalah sistim.. sistim yg telah merenggut
segalanya milik negeri kami ... sesak dada ini ya akhwani.. rasanya tak
sanggup mengurai lebih banyak lagi.... Yaaa akhui ternyata kita sama2
sedang berperang.... Jazakumullah khaer Insya Allah
Wassalam'alaikum Warahtullahi Wabarakatuh
Jakarta 26 Desember 2012
Nisma Abdullah
Tidak ada komentar: